CARA BUDIDAYA CACING TANAH
MANFAAT CACING TANAH
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan
bahan organik sehingga memperbaiki aerasi & struktur tanah. Akibatnya lahan
menjadi subur & penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan
cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yg menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dpt digunakan sebagai:
Untuk Pakan Burung supaya Rajin Berkicau
Untuk Umpan Mancing yang sangat bagus
Untuk digunakan sebagai Obat Manusia
Bahan
Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak & mineralnya yg tinggi, cacing tanah dpt dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang & kodok.
Berkat kandungan protein, lemak & mineralnya yg tinggi, cacing tanah dpt dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang & kodok.
Bahan Baku
Obat & bahan ramuan untuk
penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dpt meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi & tipus.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dpt meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi & tipus.
Bahan Baku
Kosmetik
Cacing dpt diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit & bahan baku pembuatan lipstik.
Cacing dpt diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit & bahan baku pembuatan lipstik.
Makanan
Manusia
Cacing merupakan sumber protein yg berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
Cacing merupakan sumber protein yg berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
JENIS CACING TANAH
Jenis-jenis yg paling banyak
dikembangkan oleh manusia berasal dr famili Megascolicidae & Lumbricidae
dgn genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi & Lidrillus.
Beberapa jenis cacing tanah yg kini banyak diternakan antara lain: Pheretima,
Periony & Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik
yg berasal dr pupuk kandang & sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis
Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yg dimiliki sekitar 90-195
& klitelum yg terletak pd segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing
dgn jenis yg lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar
tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima
segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pd segmen 14-16.
Tubuhnya berbentuk gilik panjang & silindris berwarna merah keunguan.
Cacing tanah yg termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot
& cacing kalung. Cacing tanah jenis Perionyx berbentuk gilik berwarna ungu
tua sampai merah kecokelatan dgn jumlah segmen 75-165 & klitelumnya
terletak pd segmen 13 & 17. Cacing ini biasanya agak manja sehingga dalam
pemeliharaannya diperlukan perhatian yg lebih serius. Cacing jenis Lumbricus
Rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yg lain di atas,
karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan
& produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak
MEDIA
DAN LOKASI CACING TANAH
Tanah
sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yg
besar.
Bahan-bahan
organik tanah dpt berasal dr serasah (daun yg gugur), kotoran ternak atau
tanaman & hewan yg mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yg mudah
membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
Untuk
pertumbuhan yg baik, cacing tanah memerlukan tanah yg sedikit asam sampai
netral atau ph sekitar 6-7,2. dgn kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah
dpt bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
Kelembaban
yg optimal untuk pertumbuhan & perkembangbiakan cacing tanah adalah antara
15-30 %.
Suhu yg
diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah & penetasan kokon adalah sekitar
15–25 derajat C atau suam-suam kuku. Suhu yg lebih tinggi dr 25 derajat C masih
baik asal ada naungan yg cukup & kelembaban optimal.
Lokasi
pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan & pengawasannya
serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah pohon
rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yg atapnya terbuat dr
bahan-bahan yg tidak meneruskan sinar & tidak menyimpan panas.
Pemberian Pakan
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yg ditanam. Apabila yg ditanam 1 Kg, maka pakan yg harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yg hanya dipakai sebagai media. Hal yg perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pd cacing tanah, antara lain :
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yg ditanam. Apabila yg ditanam 1 Kg, maka pakan yg harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yg hanya dipakai sebagai media. Hal yg perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pd cacing tanah, antara lain :
pakan yg diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dgn cara
diblender.
bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak
menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dr peti wadah tidak ditaburi
pakan.
pakan ditutup dgn plastik, karung , atau bahan lain yg tidak
tembus cahaya.
pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan
terdahulu, harus diaduk & jumlah pakan yg diberikan dikurangi.
bubur pakan yg akan diberikan pd cacing tanah mempunyai
perbandingan air 1:1.
Penggantian
Media
Media yg sudah menjadi tanah/kascing atau yg telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak & induk dipisahkan & ditumbuhkan pd media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
Media yg sudah menjadi tanah/kascing atau yg telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak & induk dipisahkan & ditumbuhkan pd media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
HAMA & PENYAKIT CACING TANAH
Keberhasilan beternak cacing tanah
tidak terlepas dr pengendalian terhadap hama & musuh cacing tanah. Beberapa
hama & musuh cacing tanah antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang,
lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu &
lain-lain. Musuh yg juga ditakuti adalah semut merah yg memakan pakan cacing
tanah yg mengandung karbohidrat & lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan
untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dgn
cara disekitar wadah pemeliharaan (dirambang) diberi air cukup.
PANEN
CACING TANAH
Dalam beternak cacing tanah ada dua
hasil terpenting (utama) yg dpt diharapkan, yaitu biomas (cacing tanah itu
sendiri) & kascing (bekas cacing). Panen cacing dpt dilakukan dgn berbagai
cara salah satunya adalah dgn mengunakan alat penerangan seperti lampu
petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya
sehingga mereka akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal
memisahkan cacing tanah itu dgn medianya. Ada cara panen yg lebih ekonomis dgn
membalikan sarang. Dibalik sarang yg gelap ini cacing biasanya berkumpul &
cacing mudah terkumpul, kemudian sarang dibalik kembali & pisahkan cacing
yg tertinggal. Jika pd saat panen sudah terlihat adanya kokon (kumpulan telur),
maka sarang dikembalikan pd wadah semula & diberi pakan hingga sekitar 30
hari. Dalam jangka waktu itu, telur akan menetas. & cacing tanah dpt
diambil untuk dipindahkan ke wadah pemeliharaan yg baru & kascingnya siap
di panen.